Rabu, 28 Agustus 2019

SELAMAT HUT RI 74 TAHUN



Negara Repubiblik Indonesia kini telah berusia 74 tahun.  Usia yang tidaklah muda jika dianalogikan dari usia seorang manusia.  Tentunya manis dan pahitnya kehidupan telah dilalui, serta banyak asam garam kehidupan yang membuat Indonesia menjadi lebih dewasa dan waspada terkait persaingan global. Tema kemerdakaan tahun 2019 ini adalah "Menuju Indonesia Unggul".  

Presiden Joko Widodo dalam pidatonya dan perencanaan pembangunan lima tahun pemerintahannya ke depan akan memfokuskan kepada pembangunan sumber daya manusia. Pemerintah melihat bahwa untuk menciptakan Indonesia unggul adalah dengan membangun sumber daya manusianya.  Hal ini penting, karena Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berlimpah yaitu lebihdari 250 juta jiwa.  Untuk itu perlu strategi yang dieksekusi dengan baik agar keberlimpahan sumber daya manusia ini menjadi daya saing yang tangguh dan tidak menjadi beban pembangunan Indonesia di masa depan.  

Terkait hal ini, PKBM KRAMAT PELA turut berperan serta membagun sumber daya manusia Indonesia, khususnya siswa pendidikan non formal.  PKBM KRAMAT PELA mempersiapkan bagaimana lulusannya mampu memiliki ketangguhan di masyarakat, yaitu daya saing yang kuat dari sisi ketangguhan mental.  Di harapkan siswa lulusan pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C mampu menjadi pribadi yang memiliki daya saing, keterampilan menyelesaikan masalah di dirinya serta di masyarakat dan kembali mampu kembali ke sekolah formal, atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 

PKBM di Jakarta Selatan ini berada di bawah asuhan Ibu Wisudarinin, S.Psi.  Beliau selalu memberikan arahan kepada siswa untuk memiliki kepercayaan diri yang mumpuni.  Sehingga mereka mampu bertahan dan sukses terhadap persaiangan sumber daya manusia yang terjadi, khususnya di DKI Jakarta.  Mereka diberikan arahan bagaimana untuk dapat memperbaiki diri dan juga terus maju ke depan.  Hal ini dilakukan dalam bentuk konseling yang dilakukan baik secara personal maupun saat pembelajaran yang dilakukan saat kelas berjalan. 

Diharapkan melalui kegiatan ini, sisi mental dan psikologis siswa terbagun dengan baik. Sehingga mereka percaya dengan kemampuan diri sendiri dan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan kekuatan diri serta mampu mencarikan strategi sesuai diri mereka dari masalah yang dihadapi di masyarakat.

Berdasarkan gambaran di atas, jelas bahwa pembangunan sumber daya manusia, khususnya siswa pendidikan kesetaraan Paket A, Paket B, dan Paket C tidak hanya bagaimana membangun kompetensi dari sisi akademis.  Namun juga perlu diperhatikan bagaimana individu, khususnya siswa mampu memiliki kemampuan soft skill dalam mengahadapi masalah yang ada di diri dan masyarakat sehingga individu mampu bertahan dan sukses ke depannya (Agus/PKBM KRAMAT PELA)

KELAS KOMUNITAS PKBM KRAMAT PELA

Pembelajaran di kelas dari siswa Paket B tahun ajaran 2019-2020 (PKBM KRAMAT PELA)



PKBM KRAMAT PELA telah memulai pembelajaran di komunitas dalam bentuk pembelajaran klasikal untuk tahun ajaran 2019-2020.  Pembelajaran bagi siswa dilakukan secara serentak pada hari yang bersamaan dari Paket A, B, dan C.  Pembelajaran dilakukan dari tiap tingkatan Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA) dipandu oleh seorang tutor pada tiap pertemuan. Pembelajaran yang dilakukan di PKBM KRAMAT PELA dilakukan seminggu 3 (tiga) kali yaitu pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. 

Kelas pertama angkatan tahun ajaran 2019-2020 dilakukan pada Jumat, 15 Agustus 2019 yang dilaksanakan pada jam 19.00 WIB.  Pembelajaran antara siswa Paket A, Paket B, dan Paket C dilakukan secara serempak.  Jadwal belajar yang dilakukan yaitu Jumat, dan Sabtu pada jam 19.00 – 21.00 WIB, sedangkan pada hari Minggu jam 14.00 – 16.00 WIB.  Setiap hari pembelajaran dilakukan 2 kelas mata pelajaran, dengan tiap sesi adalah 45 menit.  Semua tutor dari PKBM KRAMAT PELA telah bergelar strata satu atau gelar sarjana dimana diwajibkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.  Sehingga diharapkan kualitas dari pembelajaran yang dilakukan menjadi optimal dengan memenuhinya standar pengajar yang digariskan oleh peraturan yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 

Pembelajaran yang diberikan mengikuti kurikulum nasional, yaitu kurikulum 2013 di setiap tingkatan.  Masing-masing tutor mengajar mata pelajaran yang akan diujikan pada ujian sekolah berstandar nasional (USBN) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).  Setiap siswa diharapkan untuk hadir di kelas dan belajar bersama-sama dengan temannya.  Siswa akan diberikan materi sebagai persiapan untuk ujian dan kelulusan bagi mereka yang akan diujikan di akhir tahun ajaran. 

Siswa Paket A belajar di kelas bersama tutor (PKBM KRAMAT PELA)


PKBM di Jakarat Selatan ini memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik dengan kelenturan yang tinggi.  Proses pembelajaran sangat memperhatikan kondisi psikologis dari siswa.  Di bawah asuhan Wisudarini, S.Psi sebagai Penanggung Jawab PKBM Kramat Pela, proses pembelajaran amat memperhatikan kondisi psikologis siswa.  Hal ini dikarenakan siswa di satuan pendidikan non formal ini mengalami masalah dibidang akademis dan psikologis sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikannya di satuan pendidikan formal.  

Absensi dari siswa juga diperhitungkan dalam sebagai salah satu syarat dari kelulusan.  Siswa saat datang ke kelas atau komunitas diberikan materi dan tugas terkait pelajaran yang disampaikan oleh tutor.  Bagi siswa yang tidak hadir, maka siswa akan diberikan tugas untuk dapat terus terjaga pencapaian ketuntasan materinya agar tidak tertinggal saat ujian dilaksanakan.   

Diharapkan dengan kelas yang berjalan setiap minggunya di komunitas, akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.  Pembelajaran yang dilakukan di komunitas PKBM KRAMAT PELA disesuaikan dengan kondisi dari psikologis siswa saat datang ke komunitas. Prinsip pembelajaran dari PKBM KRAMAT PELA bagi siswa Paket A, B, dan C adalah mereka belajar harus dalam kondisi ceria, menyenangkan, dan tidak memberatkan. Hal ini penting, karena siswa dari Paket A, B, dan C sering kali mengalami penurunan motivasi belajar akibat trauma atau pengalaman di masa lalu.  Hal ini terjadi sebagai akibat perasaan bersalah, gagal, ataupun frustasi yang terjadi dimana mereka tidak berhasil menyelesaikan pendidikan di sekolah formal.  Namun demikian pelaksanaan pembelajaran komunitas atau kelas klasikal yang diusung PKBM KRAMAT PELA tetap mengutamakan kualitas dan ketuntasan materi belajar agar siswa peserta Paket A, B, dan C mampu lulus dengan nilai yang optimal dan kembali ke sekolah formal (Agus/PKBM KRAMAT PELA)

Artikel lainnya

Yuk Deteksi Dini Gangguan Belajar Anak! Layanan Pendidikan Inklusi di PKBM Kramat Pela

  Saat buah hati berusia sekolah dasar, maka mereka seharusnya memiliki kemampuan belajar yang baik.   Kesiapan belajar ini dipersiapkan d...

Artikel Populer