Negara Repubiblik Indonesia kini
telah berusia 74 tahun. Usia yang
tidaklah muda jika dianalogikan dari usia seorang manusia. Tentunya manis dan pahitnya kehidupan telah
dilalui, serta banyak asam garam kehidupan yang membuat Indonesia menjadi lebih
dewasa dan waspada terkait persaingan global. Tema kemerdakaan tahun 2019 ini adalah "Menuju Indonesia Unggul".
Presiden Joko Widodo dalam
pidatonya dan perencanaan pembangunan lima tahun pemerintahannya ke depan akan
memfokuskan kepada pembangunan sumber daya manusia. Pemerintah melihat bahwa untuk menciptakan Indonesia unggul adalah dengan membangun sumber daya manusianya. Hal ini penting, karena
Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berlimpah yaitu lebihdari 250 juta
jiwa. Untuk itu perlu strategi yang
dieksekusi dengan baik agar keberlimpahan sumber daya manusia ini menjadi daya
saing yang tangguh dan tidak menjadi beban pembangunan Indonesia di masa depan.
Terkait hal ini, PKBM KRAMAT PELA
turut berperan serta membagun sumber daya manusia Indonesia, khususnya siswa
pendidikan non formal. PKBM KRAMAT PELA
mempersiapkan bagaimana lulusannya mampu memiliki ketangguhan di masyarakat,
yaitu daya saing yang kuat dari sisi ketangguhan mental. Di harapkan siswa lulusan pendidikan
kesetaraan Paket A, B, dan C mampu menjadi pribadi yang memiliki daya saing,
keterampilan menyelesaikan masalah di dirinya serta di masyarakat dan kembali
mampu kembali ke sekolah formal, atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.
PKBM di Jakarta Selatan ini berada di bawah asuhan
Ibu Wisudarinin, S.Psi. Beliau selalu memberikan arahan kepada siswa untuk memiliki
kepercayaan diri yang mumpuni. Sehingga
mereka mampu bertahan dan sukses terhadap persaiangan sumber daya manusia yang
terjadi, khususnya di DKI Jakarta.
Mereka diberikan arahan bagaimana untuk dapat memperbaiki diri dan juga
terus maju ke depan. Hal ini dilakukan
dalam bentuk konseling yang dilakukan baik secara personal maupun saat
pembelajaran yang dilakukan saat kelas berjalan.
Diharapkan melalui kegiatan ini,
sisi mental dan psikologis siswa terbagun dengan baik. Sehingga mereka percaya
dengan kemampuan diri sendiri dan mampu menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi dengan kekuatan diri serta mampu mencarikan strategi sesuai diri
mereka dari masalah yang dihadapi di masyarakat.
Berdasarkan gambaran di atas, jelas
bahwa pembangunan sumber daya manusia, khususnya siswa pendidikan kesetaraan
Paket A, Paket B, dan Paket C tidak hanya bagaimana membangun kompetensi dari sisi
akademis. Namun juga perlu diperhatikan
bagaimana individu, khususnya siswa mampu memiliki kemampuan soft skill dalam
mengahadapi masalah yang ada di diri dan masyarakat sehingga individu mampu
bertahan dan sukses ke depannya (Agus/PKBM KRAMAT PELA)